Fintech (Financial Technology) merupakan suatu istilah untuk pengembangan teknologi keuangan terkini atau
mutakhir. Awalnya, istilah FinTech digunakan hanya pada penerapan teknologi back-end dalam suatu transaksi keuangan. Sejak akhir dekade pertama abad ke-21, penggunaan kata Fintech diperluas sehingga mencakup berbagai inovasi teknologi di sektor keuangan, termasuk inovasi dalam literasi keuangan, investasi, ritel perbankan dan bahkan mata uang berbasis kripto seperti bitcoin.
National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia mendefinisikan financial technology atau fintech sebagai: “innovation in financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan”. Definisi tersebut memiliki pengertian yang sangat luas, perusahaan fintech dapat menyasar segment perusahaan (B2B) maupun ritel (B2C).
FinTech muncul diawali dengan kemajuan teknologi industri . Perkembangan komputer serta jaringan internet di tahun 1966 membuka peluang besar bagi para pengusaha finansial untuk mengembangkan bisnis mereka secara global. Di era 1980an, bank mulai menggunakan sistem pencatatan data yang mudah diakses melalui komputer. Dari sini, benih-benih FinTech mulai muncul di back office bank serta fasilitas permodalan lainnya. Di tahun 1982, E-Trade membawa FinTech menuju arah yang lebih terang dengan memperbolehkan sistem perbankan secara elektronik untuk investor. Berkat pertumbuhan internet di tahun 1990an, model finansial E-Trade semakin ramai digunakan. Salah satunya adalah situs brokerage saham online yang
memudahkan investor untuk menanamkan modal mereka.
Tahun 1998 adalah saat di mana bank mulai mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. FinTech pun menjadi semakin mudah digunakan masyarakat luas, juga makin dikenal. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda dengan metode pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin gencar. Layanan finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi dan software dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.
Teknologi keuangan yang dimaksudkan dapat diberlakukan pada setiap inovasi dalam cara bertransaksi maupun bisnis proses. Semenjak adanya revolusi internet dan revolusi mobile, teknologi keuangan tumbuh dengan sangat pesatnya, sehingga istilah fintech, yang awalnya hanya digunakan pada implementasi teknologi komputer tingkat lanjut untuk back office bank atau perusahaan perdagangan, saat ini mempunyai peran yang lebih luas dalam dunia komersial keuangan.
Metode atau teknik yang baru dalam transaksi pada sektor keuangan terus bermunculan. Hal ini tentunya ditujukan untuk meningkatkan kemudahan dalam pelayanan. Penerapan teknologi dalam industri keuangan (fintech) diyakini bisa meningkatkan jangkauan layanan keuangan karena semua entitas memiliki akses ke alat atau media jasa keuangan dengan mudah dan biaya yang tentunya lebih terjangkau.
Saat ini, semua perkembangan teknologi perbankan dan keuangan telah mengarah untuk bertransformasi menjadi Fintech. Di Indonesia saat ini telah bertebaran 135 perusahaan startup Fintech yang sudah terdaftar di OJK (data per 2017). Berkenaan dengan hal ini, perusahaan startup Fintech di Indonesia di atur dalam POJK-Nomor-77-POJK.01-2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Fintech baik dari segi etimologi dan terminology tentunya akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Era Fintech diyakini bisa membawa harapan terwujudnya kemudahan transaksi finansial yang sebelumnya kita anggap tidak mungkin. Hal ini tentunya dapat terwujud jika berbagai elemen seperti koperasi, lembaga keuangan, atau badan usaha lainnya dapat bersinergi dengan pihak perbankan maupun penyelenggara jasa FinTech lainnya untuk metode pembayaran transaksi sehari-harinya.
Silakan download Buku Gratis tentang Financial Technology (Fintech) untuk Koperasi dan UMKM. Jika Anda memerlukan narasumber untuk pelatihan / seminar tentang Financial technology untuk Koperasi dan UMKM, silakan hubungi kami.